Tradisi ini, menurut Ketua Paguyuban Porisman Djanaka MD, dihidupkan kembali pada 2010 sebagai reuni olahraga bagi alumni angkatan 1950-an dan 1960-an.
Karena antusiasme yang besar, Paguyuban Porisman pada 2020 menggagas Spirit Porisman yang lebih inklusif, dengan tetap melibatkan keenam sekolah.
Karena itu, panitia pelaksananya pun bergiliran setiap tahunnya. Tahun ini adalah tahun kesebelas giliran alumni SMAN 4 menjadi tuan rumah.
“Spirit Porisman adalah bukti, bahwa usia bukan penghalang untuk tetap aktif, bersahabat, dan berbahagia. Kami berharap acara ini memberikan dampak positif bagi semua pihak,” kata Djanaka.
Spirit Porisman XI bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga perayaan persahabatan di usia senja. “Acara ini tidak sekadar kompetisi, melainkan bentuk silaturakhmi yang memberikan manfaat bagi alumni, almamater, dan masyarakat,” ujar Djanaka.
Pada puncak acara Minggu 22 Desember, Spirit Porisman XI yang mengusung tema “Tua Bahagia, Sehat Bersahabat” akan mempertandingkan 5 cabang olahraga (sepak bola, basket, bola voli, tenis meja,dan gate ball), yang kesemuanya akan diikuti oleh alumni berusia di atas 60 tahun.