Hak senada juga diungkapkan oleh Nauval (20), warga Kecamatan Cangkuang. Ia menyebut karena Sahrul membatalkan kehadirannya secara mendadak setelah calon Bupati Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna juga hadir, ratusan gen Z tampak kecewa karena tidak bisa mengetahui kapasitas dan kapabilitas Sahrul Gunawan.
“Tadinya saya berharap dapat membandingkan kapabilitas kedua calon Bupati sebelum kita memutuskan mau milih siapa. Supaya tidak ibarat membeli kucing dalam karung. Ternyata Pak Sahrul enggak hadir. Apakah takut kalah telak sama Pak DS,” ujar Nauval sambil tersenyum kecil.
“Saya kira calon pemimpin itu tidak cukup modal tampang dan popularitas. Ini bukan kontes mau milih calon artis. Tapi pemimpin itu harus punya kapabilitas mumpuni dan komitmen tinggi untuk menyejahterakan masyarakat,” tambah dia.
Sementara itu, Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS yang menjadi satu-satunya calon Bupati yang bersedia hadir, disambut positif oleh Gen Z. Mereka menilai Dadang Supriatna memiliki kapasitas dan kapabilitas yang dibutuhkan untuk memimpin Kabupaten Bandung.
“Pak Dadang Supriatna menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan anak muda, terutama milenial dan Gen Z. Beliau bersedia mendengarkan aspirasi kami dan memberikan jawaban dan solusi yang konkret,” ujar Mutia (20), peserta diskusi lainnya.
Mutia yang berasal dari Kecamatan Pameungpeuk mengaku sangat bersyukur dapat hadir pada acara diskusi yang menarik tersebut. Pasalnya, ia yang awalnya tidak mengenal kedua pasangan calon Bupati, kini telah memiliki gambaran siapa calon Bupati yang akan dipilihnya.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar mengerti dan peduli terhadap aspirasi generasi muda. Pemimpin yang punya kapabilitas, bukan cuma sekedar modal popularitas dan banyak gaya,” tegas Rian, salah satu peserta diskusi lainnya.