OTOTEKNOPLUS – Pesawat maskpai regional Voepass jatuh di lingkungan perumahan dekat Sao Paulo, begini kronologi pesawat sebelum hilang kontak.
62 orang disebut menjadi korban pesawat jenis ATR 72-500 buatan prancis yang dioperasikan maskapai penerbangan domestik Voepass terjatuh di Sao Paulo, Brazil, Jumat (9/8).
Pesawat ini dijadwalkan terbang dari Cascavel, negara bagian Parana selatan, ke Bandara Internasional Guarulhos Sao Paulo.
Berdasarkan lansiran dari bbc.com pada Sabtu (10/8/2024). Angkatan Udara Brasil baru saja merilis beberapa rincian yang mengonfirmasi penerbangan Voepass meninggalkan Cascavel menuju Bandara Guarulhos di São Paulo.
“Penerbangan berlangsung normal hingga pukul 13:20 (16:20 BST). Namun, mulai pukul 13:21 dan seterusnya, pesawat tidak menanggapi panggilan dari São Paulo Approach Control, juga tidak menyatakan keadaan darurat atau laporan berada dalam cuaca buruk. kondisi hilangnya kontak radar terjadi pada 13.22,” kata Angkatan Udara Brasil.
Menurut maskapai Voepass, penerbangan tersebut awalnya lepas landas dari Cascavel pada pukul 11:46.
Tetapi saat mengudara terlihat dalam video viral yang beredar, pesawat berjenis ATR-72 tersebut berputar tak terkendai seperti tertiup angin dan akhirnya terjatuh dan terbakar.
Warga yang melihat kejadia tersebut mengatakan terdengan bunyi ledakan saat pesawat terjatuh dan menghantam satu buah rumah di kompleks kondominium di Brazil.
Gerakan berputar terakhir yang tidak biasa dari pesawat sebelum menyentuh tanah memicu rasa ingin tahu yang luas di kalangan pakar penerbangan.
Para ahli tersebut menduga kalau yang menjadi penyebab pesawat terjatuh adalah es telah menumpuk di pesawat atau mengalami kegagalan mesin, namun para penyelidik mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.
“Hari ini es sudah diperkirakan (pada ketinggian tempat pesawat terbang), tetapi masih dalam kisaran yang dapat diterima,” kata Chief Operations Officer Voepass Marcel Moura pada konferensi pers. Insinyur penerbangan asal Brazil dan penyelidik kecelakaan Celso Faria de Souza mengatakan kepada Reuters bahwa penumpukan es bisa menyebabkan pesawat terhenti dan berputar seperti yang terjadi.