OTOTEKNOPLUS – Menjelang Hari Raya Idul Adha, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan, yakni puasa Arafah dan Tarwiyah.
Puasa Arafah dan Tarwiyah dilaksanakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, seperti hadist yang dikutip dari laman NU Online.
عن ابن عباس مرفوعا: “ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام” -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu’. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Zulhijah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,'” (HR Bukhari).
Puasa Arafah dan Tarwiyah disunnah untuk mereka yang tidak berhaji. Sementara yang sedang melakukan ibadah haji dianjurkan untuk tidak berpuasa.
Jadwal Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah 1445 H atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha pada 15 Juni 2024.
Bisa disebut Tarwiyah karena momen ini bertepatan dengan hari Tarwiyah atau hari pembekalan.
Di zaman Nabi Muhammad SAW, para jamaah haji mengisi air di Mina pada hari Tarwiyah sebagai pembekalan untuk melakukan perjalanan ke Arafah.
Jadwal puasa Arafah
Setelah melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Muslim bisa melanjutkan puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1445 H atau pada 16 Juni 2024.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyatin sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya berniat puasa tarwiyah sunnah karena Allah.
Jika lupa membaca niat pada malam hari, Anda juga dapat melafalkannya di siang hari yaitu dari pagi hari sampai sebelum waktu Dzuhur. Berikut bacaannya: