OTOTEKNOPLUS – Ramadhan merupakan momen bagi umat muslim untuk memperbanyak kegiatan ibadah, salah satunya yakni itikaf yang cukup dianjurkan dilakukan pada bulan suci ini.
Itikaf yakni ibadah berdiam diri di masjid dengan memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Anjuran untuk melaksanakan itikaf sudah dijelaskan pada hadits riwayat Muslim, yang berbunyi:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” (HR. Muslim)
Perlu diketahui, kegiatan ibadah itikaf serupa dengan ibadah lainnya, yakni harus diawali dengan niat terlebih dahulu.
Adapun tiga bacaan niat itikaf yang sesuai dengan niat itikaf yang dilakukannya, berikut bacaannya:
Niat Itikaf Mutlak
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat Iktikaf di masjid ini karena Allah taala.”
Niat Itikaf Terikat Waktu Tanpa Terus-menerus
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an i’tikaf fi hadzal masjidi yaumann lailan kamilann/ shahran lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat Iktikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
Niat Itikaf Terikat Waktu Terus-menerus
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann.
Artinya: “Aku berniat Iktikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”