OTOTEKNOPLUS – Mobil kopling, atau yang lebih dikenal sebagai mobil transmisi manual, masih menjadi pilihan favorit bagi sebagian pengemudi, terutama mereka yang suka mengontrol penuh laju kendaraan.
Mobil kopling menawarkan sensasi berkendara yang lebih seru dan memungkinkan pengemudi untuk mengatur perpindahan gigi sesuai kebutuhan.
Namun, di balik keunggulan tersebut, mobil kopling memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya.
Berikut ini adalah 3 kekurangan mobil kopling yang bisa menjadi pertimbangan Anda.
Lebih Melelahkan Saat Berkendara di Jalanan Macet
Salah satu kekurangan utama dari mobil kopling adalah pengoperasiannya yang membutuhkan tenaga ekstra, terutama saat menghadapi kemacetan.
Pada mobil transmisi manual, pengemudi harus sering menginjak pedal kopling setiap kali ingin pindah gigi atau berhenti sementara.
Hal ini bisa menjadi sangat melelahkan, terutama jika terjebak di jalanan yang macet atau saat harus berkendara jarak jauh di perkotaan.
Proses Belajar yang Lebih Sulit untuk Pemula
Proses belajar mengemudikan mobil transmisi manual cenderung lebih sulit dibandingkan dengan mobil otomatis.
Pengemudi harus mempelajari cara mengatur pedal kopling, gas, dan tuas persneling dengan tepat agar mobil tidak mati mesin atau “ngempos” saat perpindahan gigi.
Koordinasi antara tangan dan kaki sangat diperlukan untuk mengoperasikan mobil kopling dengan baik.
Perawatan Kopling yang Lebih Rumit dan Biaya Tinggi
Komponen kopling pada mobil manual adalah salah satu bagian yang rentan mengalami keausan, terutama jika penggunaannya tidak tepat.
Komponen seperti pelat kopling, kampas kopling, dan bearing kopling perlu diperiksa secara berkala agar tetap dalam kondisi baik.
Jika salah satu dari komponen ini aus, maka kopling tidak akan bekerja dengan baik dan perpindahan gigi akan terasa kasar atau bahkan tersendat.
Biaya penggantian kopling pun tidak murah, tergantung pada jenis mobil dan kualitas suku cadang yang digunakan.(*)